Minggu, 06 November 2016

Aplikasi Digital Cinema Berbasis Desktop : MPC Player



Assalamu’alaikum WR. WB., hai para bloger pada postingan saya kemarin saya sudah membahas tentang aplikasi digital cinema berbasis desktop jika kalian belum membacanya silahkan melihat postingan saya sebelumnya. Sekarang pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Aplikasi Digital Cinema berbasis Desktop selanjutnya.

Media Player Classic adalah pemutar media yang menonjol karena ukurannya yang kecil, pemakaian sumber dayanya yang rendah dan, meskipun demikian, mencakup banyak fitur. Namun, agar membuatnya sempurna, Anda harus menambahkan codec secara manual. Antarmuka Media Player Classic, sesuai dengan namanya, nampak klasik dalam rancangannya yang sederhana dan tradisional, yakni kembali ke masa lampau. Pemutar media ini dengan mudah dapat mengganti keempat atau lima buah pemutar media yang menyatu (built in) dalam sistem operasinya. MPC adalah perangkat lunak yang dapat melihat atau mendengarkan berkas video. 



Media Player Classic (MPC) adalah media player kompak untuk 32-bit dan 64-bit Microsoft Windows. Meniru MPC tampilan dan nuansa yang lama, ringan Windows Media Player 6.4, tetapi menyediakan banyak pilihan dan fitur yang tersedia di pemutar media modern. Ini dan garpu yang merupakan media player standar di K-Lite Codec Pack dan Gabungan Community Codec PackMedia Player Classic diciptakan dan dikelola oleh seorang programmer bernama "Gabest" yang juga menciptakan PluginPCSX2 GSdx.

MPC Player memiliki kelebihan dan juga kekurangan, berikut adalah penjelasannya :

Kelebihan :

  • Lebih cepat dibandingkan gom player, meskipun memutar video Full HD yang sama tetapi video tetap lancar, tidak seperti di gom player yang kadang agak putus-putus.

  • Terlihat setiap Chapter/babak di status bar, ada garis-garis hitam di slider time. Tetapi tidak semua video terdapat detail seperti ini. Hanya video khusus saja.

Kekurangan :

  • Subtitle tidak bisa dipercepat/diperlambat

  • Volume hanya sampai 100%, bisa lebih tapi cara agak rumit

  • Tidak memiliki equalizer yang dapat diubah di dalam aplikasi




Tidak ada komentar:

Posting Komentar