Jumat, 30 September 2016

Perkembangan Digital Cinema

Assalamu’alaikum WR. WB., hai para bloger pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang perkembangan digital cinema dan optical disk drive (seperti DVD dan Blu-ray) atau satelit dan diproyeksikan menggunakan proyektor digital bukannya konvensional proyektor film. Langsung saja kita lihat perkembangan dari digital cinema.

Digital Cinema

Seorang stutradara film, George Lucas mengatakan bahwa perkembangan film dibuat dan berkembang pada abad ke-19 yang dimulai dengan menggunakan pita seluloid untuk menangkap dan merekan gambar yang telah di ambil mengunakan kamera. Selanjutnya pada akhir abad ke-19 hingga akhir abad ke-20 mulailah ditemukannya pengganti pita seluloid untuk menampilkan cara penggarapan suatu film yaitu menggunkan cinema digital. Cinema digital pada dasarnya menggunakan suatu teknologi digital untuk mendistribusikan dan menayangkan gambar bergerak. Sebuah film dapat didistribusikan lewat perangkat keras (hardware), piringan optik ataupn menggunkana satelit serta ditayangkan menggunakan proyektor digital dan bukan menggunkan proyektor film monvensional. Cinema digital tidak bergantung pada penggunaan televisi atau standart HDTV, aspek rasio atau peringkat bingkai. Cinema digital dapat dibuat dengan media video untuk penayangannya dilakukan transfer dari format 35 milimeter(mm) ke format high definition (HD). Setelah menjadi format HD melalui proses cetak, penayangan film digunkan dari satu tempat saja, dan dioperasikan ke bioskop lain dengan menggunkan satelit, sehingga tidak perlu menggunakan salinan film agar tidak terjadinya pembocoran suatu film yang bisa di ambil  dengan cara di download atau semacamnya.
Pada tanggal 23-29 Oktober 1998, The Last Broadcast menjadi film terakhir yang menggunakan pita seluloid  dan di proyeksikan dengan DLP proyektor. Film yang pertama kali menggunakan teknologi digital cinema adalah film Star Wars dan diproyeksikan digital di cinema-cinema, dipimpin oleh cinecom Digital Cinema. Baru-baru ini, dengan meningkatnya minat 3D, ulang kelahiran ulang kelahiran revolusi “yang masih lahir” digital telah terjadi dalam skala kecil. Chicken Little dari Disney, dengan rilis eksperimen dari film di 3D digital, dapat menyebabkan pertumbuhan dasar proyeksi, dalam format 2K. Beberapa film 3D digital akan muncul pada tahun 2006 untuk menguji konsep tersebut lebih lanjut.
Bagaimana cara membuat cinema menjadi gambar jadi yang biasanya kita sebut dengan film? Saat kita akan membuat sebuah film, kita harus melakukan langkah-langkah berikut :

1. Pra-Produksi
Pada tahap ini biasanya kita melakukan tahap awal dari membuat film, seperti mempersiapkan tempat, skenario, biaya, aktor, dan sebagainya.
2. Produksi Film
Pada tahap ini kita akan melakukan pembuatan film secara utuh dari awal sampai akhir film tersebut selesai.

3. Editing
Pada tahap ini kita melakukan perapihan pada film yang telah kita buat agar hasil akhirnya memuaskan.

4. Review Hasil Editing
Pada tahap ini adalah tahap akhir dalam pembuatan sebuah film. Disini lah kita dapat melihat hasil pembuatan kita setelah melewati tahap editing. Kita dapat melihat hasil kita melalui LCD seperti laptop yang telah dilengkapi dengan speaker.

Optical Disk Drive
Optical Disc Drive merupakan perangkat yang dapat berdiri sendiri seperti pemutar CD, pemutar DVD dan perekam DVD. Optical Disc Drive juga sangat sering digunakan dalam komputer untuk membaca software dan data lain yang didistribusikan melalui Disc. Selain itu, Optical Disc Drive juga sering digunakan untuk menyimpan data arsip. Floppy disc drive dengan kapasitas 1.44 MB, sudah ditinggalkan. Pada masa sekarang ini, kebanyakan optical disk drive menggunkan Blu-ray Disc dengan kapasitas disc drive bisa mencapai 50 GB, dan memungkinkan untuk meyimpan lebih banyak informasi pada 12 cm CD/DVD ukuran disc.



Digital Proyektor
Proyektor, dulunya hanya digunakan untuk keperluan presentasi atau dalam perkuliahan juga. Namun perkembangan selanjutnya proyektor menjadi sarana hiburan bahkan menjadi salah satu perangkat dari bioskop rumahan (home Cinema). Pada masa sekarang ini, terutama bioskop sudah memakai Proyektor Barco, ini cukup asing ditelinga kita, berbeda dengan proyektor NEC sebelumnya. Proyektor Barco DP2K-32B ini memiliki resolusi 4096 x 2160 piksel, resolusi ini termasuk proyektor 4K. Untuk tingkat kecerahan yang dimiliki proyektor Barco ini sama seperti proyektor NEC sebelumnya yaitu 33.000 ANSI lumens, namun rasio kontrasnya lebih kecil 2000:1. Proyektor bioskop ini mempunyai berat 141 kg dengan dimensi berukuran 604 x 754 x 1129 mm. Dimensi dari proyektor ini lebih besar dan berat dari proyetor sebelumnya. Perusahaan Barco ini memang banyak mengeluarkan proyektor 2K dan 4K, yang dipergunakan untuk pemutaran gambar dilayar lebar seperti bioskop.
Berikut adalah sedikit cuplikan Proyektor Barco



Oke, sekian postingan dari saya mengenai digital cinema semoga bisa bermanfaat untuk kalian semua. Salam bloger... Wassalamu’alaikum WR. WB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar