Minggu, 19 Juni 2016

Kejahatan Seksual Salah Siapa ???




Metrotvnews.com, Jakarta: Kasus kejahatan seksual yang berujung pada kematian telah membetot perhatian masyarakat sejak kasus yang menjerat YY terungkap. Ironisnya, beberapa pelaku masih berusia di bawah umur.

Ketua Divisi Sosialisasi Komas Perempuan dan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda meyampaikan, penyebab anak menjadi pelaku kejahatan seksual karena tak dibekali norma agama dan budaya yang cukup. Hal itu menyebabkan pribadi pelaku menjadi rapuh, agresif, dan emosional.
 “Penyebab kekerasan yang paling dominan ada pada diri sendiri. Mereka cenderung tidak bisa mengontrol sifat agresif dan emosionalnya,” kata Erlinda kepada Metrotvnews.commelalui sambungan telpon, Jumat (13/5/2015).

Erlinda menjelaskan, hal tersebut diperparah dengan pola asuh orang tua yang acuh terhadap prilaku anak. Ia mengatakan, orang tua pelaku kejahatan seksualn biasanya cenderung tak peduli dengan teman bermain sang anak.

“Misalnya, anak main di tempat yang banyak peminum alkohol, orang tua masa bodo. Tidak memberitahu seharusnya anak menjauh,” lanjut Erlinda.

Erlinda kembali mengatakan, orang tua harus benar-benar berperan untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual. Pasalnya, orang tua menjadi guru pertama yang bisa menyampaikan pelajaran hidup.

“Orang tua jaman sekarang cenderung cuek. Karena mereka sibuk kerja. Anak dibiarkan begitu saja. Orang tua juga tidak paham pola asuh yang harus mengedepankan perilaku sopan dan manusiawi,” jelas Erlinda.

Selain itu, pengalaman buruk di masa lalu juga turut menyumbang terjadinya kejahatan seksual. Sudah tak mendapat perhatian dari orang tua, pelaku dibombardir dengan situs pornografi. Mudahnya mengakses situs porno membuat anak semakin liar.

"Saya mengkaji melalui sosial baru ini, seperti YouTube, Facebook, Twitter, dan sebagainya. Hampir semua konten yang diakses pemuda-pemuda Indonesia isinya pornografi. Ini ada gejala komunikasi yang salah," kata Ketua Sarjana Komunikasi Indonesia, Yuliandre Darwis dalam diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/5/2016).

Menurut Darwis, sebagai penganut budaya timur, Indonesia sebenarnya menolak dan kritis terhadap munculnya segala macam konten pornografi. Sehingga, secara akademis kasus YY dan kekerasan seksual terhadap anak-anak lainnya seharusnya tidak terjadi.

Darwis pun saat ini meminta pemerintah agar lebih aktif mengawasi konten-konten media sosial, terutama yang berbau pornografi. Salah satu langkahnya ialah dengan membuat regulasi.

Sebelumnya, pemerintah sepakat menambah hukuman berat pada pelaku kejahatan seksual dengan hukuman mati dan kebiri. Sanksi itu akan diatur dalam peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu).

Hukuman mati diberikan kepada pelaku bila korban mendapat trauma dan menimbulkan kematian. Sementara sanksi kebiri diberikan khusus bagi pelaku kejahatan seksual terhadap anak yang sudah mendapat vonis pengadilan.
Analis :
Menurut berita Metronews di atas dapat di simpulkan bahwa kejahatan seksual berasal dari dalam diri manusia itu sendiri. Terutama kaum Adam, mereka tidak bisa melihat wanita yang berpakaian terlalu terbuka yang mengakibatkan hasrat atau hawa nafsu mereka meluap dan tidak bisa dikendalikan lagi dan terjadilah pelecehan seksual. Dalam hal ini tidak ada yang bisa di salahkan, bukan dari kaum Adam yang harus mengontrol hawa nafsu mereka atau kaum Hawa yang harus berpakaian tertutup.
Karena itu adalah hak dari kaum Hawa sendiri ingin berpakaian seperti apa karena mereka juga mempunyai agama dan keyakinan masing-masing. Justru sebaiknya kita melihat dari diri kita sendiri, apakah kita sudah mengontrol hawa nafsu kita ? Atau sudahkah kita berpakaian yang selayaknya ? Kita harus introspeksi diri kita baik untuk mengontrol hawa nafsu bagi kaum Adam atau berpakaian yang sopan bagi kaum Hawa. Jadi janganlah menyalahkan kaum Adam ataupun kaum Hawa, lihatlah kedalam diri kita sendiri perbaiki akhlak kita, dekatkan diri kita kepada Tuhan, banyak-banyaklah beribadah agar kita terhindar dari pelecehan seksual tersebut





Manusia dan Harapan



Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara mahluk material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya. Setiap manusia pasti memiliki harapan seperti berdoa kepada Tuhan, manusia selalu inigin harapannya terwujud tapi semua itu tidak akan terwujud tanpa adanya perjuangan dan usaha. Harapan setiap manusia sama saja seperti impian selalu berangan angan ingin menjadi sesuatu yang di inginkannya semenjak ia kecil dulu, berikut akan di jelaskan mengenai pengrtian harapan dan hal-hal mengenai harapan itu sendiri.
  A. Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan seseorang.
Setiap Manusia Mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan pesan kepada ahli warisnya. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, Misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pernah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana rafiq memperoleh nial A. Luluspun mungkin tidak.
Harapun harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada tuhan yang maha esa, agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh sungguh
Apakah mimpi dan harapan sama?. Perbedaan antar keduanya sangatlah tipis, mimpi adalah suatu harapan dan angan kita saat kita tak sadar, dalam hal ini adalah tertidur atau beristirahat. akan tetapi banyak orang hanya menganggap mimpi itu adalah sebuah bunga tidur. akan tetapi apabila kita yakin dan berusaha akanlah kita mendapatkan mimpi – mimpi yang awalnya hanyalah bunga tidur tadi. 

Sedangkan harapan itu adalah suatu angan kita secara sadar kita menginginkannya. jadi dengan itu kita langsung berusaha untuk mendapatkan harapan tadi. Sebagai contoh kita memiliki harapan mendapatkan pendapatan tinggi, ya kita berusaha dengan bekerja keras sesuai dengan kemampuan kita.
  B. Impian
Jika dilihat sekilas, impian dan mimpi itu tidak ada bedanya. Namun jika kita lihat secara seksama, impian dan mimpi itu memiliki arti yang berbeda. Impian adalah keinginan yang ingin kita capai, target-target kedepan yang ingin diraih, ada semangat untuk menggapai impian tersebut. Mimpi itu bisa dimaknakan menjadi dua makna. Jika kita mendengar kata mimpi, pikiran kita langsung tertuju pada bunga tidur yang setiap kali menghiasi tidur kita, mimpi buruk maupun mimpi yang menyenangkan, mimpi yang hanyalah mimpi belaka yang menghiasi khayalan kita. Tapi mimpi juga dapat kita artikan sebagai mimpi ingin menjadi apa untuk dikemudian hari, pencapaian-pencapaian yang tertinggi yang ingin dicapai.
Mulai sekarang kita harus bisa membedakan, yang ada dibenak kita merupakan mimpi(kayalan) atau mimpi yang sebenarnya? Mulailah tegas dengan semua itu, sehingga kita bisa memilih dan memilah.
Mimpi itu membuat seseorang bahagia, namun akan lebih bahagia lagi  jika mimpi tersebut menjadi kenyataan. untuk membuat mimpi itu bisa menjadi nyata, maka orang tersebut harus melakukan suatu hal untuk mencapai mimpi tersebut. karena mmpi itulah seseorang memiliki lebih arti kehidupan.
Mimpi dapat berdampak positif dan negatif. Dampak positif dari mimpi yaitu jika orang tersebut berpikiran kedepan, bahwa dengan bermimpi semua akan indah, dan bepikir bahwa mimpi tersebut harus digapai. Namun dampak negatif dari mimpi yaitu jika orang yang bermimpi tersebut hanya bisa bermimpi dan bermimpi, percaya bahwa suatu saat dapat mencapai mimpi itu, tanpa melakukan apapun untuk mencapai mimpinya. Dapat kita simpulkan bahwa semua itu tergantung pada pemikiran masing-masing orang dalam menanggapi arti mimpi.